Selasa, 04 September 2012
PRA AKSARA
MASA PRA-AKSARA :
Masa dimana dalam kehidupan manusia belum mengenal tulisan/aksara.
Periodisasi bumi :
Arkhaikum : terjadi 2.500 juta tahun lalu, bumi masih panas
Palaeozoikum : terjadi 340 juta tahun lalu, muncul binatang bersel satu diakhir zaman ini muncul reptil
Mesozoikum: terjadi 140 juta tahun lalu,pada zaman ini reptil mencapai puncaknya
Neozoikum: terjadi 60 jt tahun lalu, manusia mulai muncul
Sumber yang digunakan untuk merekontruksi masa pra aksara adalah :
Artefak : alat-alat bantu yang digunakan untuk membantu kehidupan manusia.
Fosil : tulang belulang yang membatu hasil dari penggalian.
Artefak
Fosil
Penggunaan alat dari batu
Meganthropus:
Manusia kera
bertubuh besar.
Ciri-ciri meganthropus:
Bertubuh besar
Gerahamnya masih bersifat kera
Tonjolan kening mencolok
Memakan tumbuh-tumbuhan
Tonjolan kepala bagian belakang yang tajam
PITHECANTHROPUS
Manusia kera, diteliti E. Dubois.
Ciri-ciri pithecanthropus:
Volume otaknya sekitar 900 cc
Bentuk tubuh dan badan tegap
Tulang kening menonjol
Bentuk hidung tebal
Memakan tumbuh-tumbuhan
Tidak memiliki dagu
Jenis-jenis Pithecanthropus :
Pithecanthropus erektus : manusia kera yang dapat berjalan tegak.
Pithecanthropus mojokertensis: manusia kera yang berasal dari mojokerto.
Pithecanthropus Robustus : Manusia kera berjalan tegak yang besar dan kuat.
Pithecanthropus Soloensis : Manusia kera berasal dari Solo.
Homo Sapiens
Jenis manusia purba yang memiliki bentuk tubuh dan sifat seperti manusia sekarang.
Homo sapiens
Ciri-ciri Homo Sapiens:
Volume otak antara 1000-1200 cc
Tulang dahi sudah datar
Memiliki dagu
Kening tidak menonjol
Tinggi badan 130-210 cm
Telah mengenal memasak
Mengenal penguburan
Periodisasi Masa Pra aksara:
Zaman batu : masa kehidupan manusia dimana batu menjadi alat utama yang digunakan.
Zaman Logam : dimana alat yang digunakan berasal dari logam baik perunggu maupun besi.
Zaman batu tua (Paleolitikum):
Kehidupan dari berburu dan mengumpulkan makanan.
Hidup nomaden di gua-gua dan dekat sungai
Batu belum diasah
Masa berburu
Zaman batu madya (Mesolithikum):
Berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut.
Telah mengenal api
Mulai mengenal pertanian tingkat sederhana
Semi nomaden
Batu sudah diasah tetapi masih kasar
Zaman Batu Muda (neolitikum):
Alat-alat terbuat dari batu yang diasah halus
Mengenal sistem pertanian
Masyarakat sudah menetap
Hidup dalam masyarakat
Persebaran manusia purba
Kehidupan masyarakat Indonesia masa pra sejarah
Kebudayaan : hasil dari pikiran /akal manusia baik yang abstrak maupun konkret.
Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana: (food gathering)
Masih bersifat nomaden, belum memiliki tempat tinggal.
Perkakas yang digunakan masih sederhana, kasar dan belum diasah.
Alat- alat yang dipakai: chopper, flakes dan alat dari tulang.
Telah mengenal sistem penguburan pada masa ini.
Alat-alat manusia purba
Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut:
Manusia sudah mulai menetap tingkat sederhana (semi sedenter)
Telah mendirikan rumah panggung untuk tempat tinggal.
Telah mengenal sistem ladang berpindah.
Mulai mengenal peternakan sederhana.
Telah mengenal kesenian.
Alat-alat: peable, hachecourte, pipisan.
Alat-alat manusia purba
Masa bercocok tanam / food producing:
Manusia telah mengenal sistem bercocok tanam di sawah.
Telah tinggal menetap di dalam rumah.
Telah mengenal dan membuat alat-alat yang dibutuhkan.
Hidup dalam masyarakat, dan telah ,mengenal api.
Telah mengenal perhiasan dan kepercayaan
Alat-alat : kapak persegi, kapak lonjong, gerabah.
Alat-alat manusia purba
Masa Perundagian (zaman logam):
Ada dua tehknik cara pembuatan alat dari logam.
2 tehknik pembuatan alat dari logam:
A cire perdue: membuat alat dengan terlebih dahulu membentuk cetakan dari lilin dan tanah liat.
Bivalve: menggunakan 2 cetakan dari tanah liat yang telah dibentuk sebelumnya.
Contoh-contoh alat pada masa perundagian:
Kapak corong
Candrarasa
Nekara
Mokko
Bejana
Barang2 perhiasan seperti kalung, gelang, dll.
Yang mendukung kebudayaan logam adalah bangsa melayu muda (deutro melayu).
Nekara
Kebudayaan Batu Besar (Megalithikum)
Kebudayaan yang dihasilkan dengan ciri terbuat dari batu yang besar, berhubungan dengan sistem kepercayaan.
Hasil-hasil kebudayaan batu besar:
Menhir: tugu batu untuk memuja roh nenek moyang.
Dolmen: meja terbuat dari batu untuk sesaji.
Sarkofagus: keranda mayat terbuat dari satu batu
Waruga: peti jenasah terbuat dari batu bulat/kubus.
MENHIR
Dolmen dan Waruga
Arca
Hasil-hasil kebudayaan batu besar:
Kubur batu: peti jenasah terbuat dari batu pipih empat buah.
Punden berundak: bangunan bertingkat untuk pemujaan roh nenek moyang.
Arca: patung sederhana menyerupai manusia atau binatang.
Proses masuknya nenek moyang bangsa Indonesia
Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, RRC bagian selatan, mereka bermigrasi untuk mempertahankan hidup.
Peta kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia
Nenek moyang bangsa Indonesia
Interglasial: Yang mendiami wilayah Indonesia adalah bangsa Melanesia (Papua Melanesoide): kulit hitam, rambut keriting, badan kekar, mulut lebar, hidung tidak mancung.
Austronesia: mendesak bangsa melanesia untuk tinggal di Indonesia, cirinya: kulit sawo matang, rambut lurus, badan ramping, mulut dan hidung sedang.
Pembagian bangsa Austronesia
Local genius
Kebudayaan asli yang dimiliki nenek moyang bangsa Indonesia dan tidak terpengaruh budaya asing.
10 Local genius yang dimiliki:
Kemampuan berlayar, membuat perahu bercadik dan digunakan mengarungi samudra.
Bersawah: nenek moyang bangsa Indonesia telah mengenal sistem bersawah, berarti telah mengenal irigasi dan pemupukan.
Astronomi: Ilmu perbintangan digunakan sebagai panduan untuk berlayar.
10 Local Genius yang dimiliki:
Mengatur masyarakat: dipergunakan untuk menjaga keharmonisan masyarakat dalam kehidupan mereka.
Macapat: sesuatu yang didasarkan pada jumlah empat, misalnya: istana raja dll.
Wayang: seni pertunjukkan yang diwujudkan dalam boneka terbuat dari kayu atau kulit binatang.
Gamelan: intrumen musik untuk mengiringi wayang.
10 local genius yang dimiliki:
Membatik: hasil kerajinan dari kain, berupa gambar yang tercetak pada kain.
Perdagangan: tukar menukar barang kebutuhan baik dengan barang maupun uang.
Perundagian : seni kerajinan barang terbuat dari logam/perunggu/besi.
Local genius
2 sistem kepercayaan :
Animisme: kepercayaan yang memuja roh/arwah nenek moyang, karena mereka percaya roh nenek moyang tetap ada untuk menjaga keturunannya.
Dinamisme: memuja kekuatan gaib, kekuatan gaib dapat terjadi di batu, pohon besar, sungai, laut dan lain-lain.
Langganan:
Postingan (Atom)